Kamis, 19 Juni 2014

RAJA PALA UNSUR KEBAHASAAN


RAJA PALA
          Mengkritisi Wacana Lagu Pop Bali yang Berjudul “Raja Pala”
A.    Unsur Intrinsik
Segi Bentuk: dikaji dari segi bahasa dan sastra (anggah-ungguhing basa Bali).
Sebuah karya sastra bahan utamanya adalah bahasa,karena dalam bahasa mengandung keindahan dan gaya bahasa itu sendiri. Ditinjau dari segi anggah-ungguhing basa Bali,wacana lagu pop Bali yang berjudul Raja Pala terdapat perpaduan antara basa andap dengan basa alus (ASO, AMI, ASI, AMA). Perpaduan bahasa tersebut terdapat pada setiap bait kalimat, antara bait satu dengan yang lainnya. Variasi gaya bahasa dapat dilihat dari unsur kata-kata yang membentuk menjadi sebuah kalimat, dimana dengan kalimat ini kita bisa mengetahui perpaduan bahasa yang dipakai oleh pengarangnya.
            Dalam wacana lagu pop Bali “Raja Pala” terdapat lima kata (kruna) bahasa Bali yang terdiri dari:
      1)            Kruna Andap: kata-kata bahasa Bali yang nilai rasa bahasanya biasa atau lepas hormat. Kruna Andap dalam wacana ini diantaranya, aduh, agete, dadi, kelidin, manjus, jegeg, anggon, alase, sing, ada, nepukin, dll.
      2)            Kruna Alus Madia: kata-kata bahasa Bali yang nilai rasa bahasanya menengah, tidak kasar dan tidak halus. Kruna Alus Mider dalam wacana ini diantaranya, tiang, napi.
      3)            Kruna Alus Mider: kata-kata bahasa Bali yang nilai rasa bahasanya halus, yang bisa dipakai oleh siapa saja. Kruna Alus Mider dalam wacana ini diantaranya, ngambil, jinah, matumbasan, mapamit.
      4)            Kruna Alus Singgih: kata-kata bahasa Bali yang nilai rasa bahasanya sangat halus. Kruna Alus Singgih dalam wacana ini diantaranya, ayu, parab, makaronan, putra.
      5)            Kruna Alus Sor: kata-kata bahasa Bali yang nilai rasa bahasanya diantara Kruna Andap dengan Kruna Alus Singgih. Kruna Alus Sor dalam wacana ini diantaranya, manah, pinunas.
Ada tiga bentuk kalimat (lengkara) dalam wacana lagu pop Bali Raja Pala yaitu:
      1)            Lengkara Andap: terdapat pada bait I dan IV. Lengkara Andap dalam wacana ini yaitu, nguber kedis, ngojog anak manjus. Widiadari Ken Sulasih.
      2)            Lengkara Alus Madia: terdapat pada bait II. Lengkara Alus Madia dalam wacana ini yaitu: jero-jero. 
      3)            Lengkara Alus Sor: terdapat pada bait III, V, dan VII. Lengkara Alus Sor dalam wacana ini yaitu: titiang nyadia mangentosin.
Dalam Lengkara Alus Sor bait ke lima baris pertama terdapat sedikit kesalahan, yaitu dalam penggunaan kata “parab” yang ditulis pada kalimat “ Raja Pala parab titiang truna lara”, seharusnya kata “parab” tersebut di ganti dengan kata “wastan”, karena Raja Pala adalah orang biasa atau tidak berkasta kalau di lihat dari segi ranah tradisional Bali. Raja Pala bukanlah orang Tri Wangsa, sehingga tidak tepat memakai kata “parab” yang merupakan Kruna Alus Singgih.
Dari uraian di atas, dilihat secara umum bentuk anggah-ungguhing basa Bali yang digunakan dalam wacana lagu pop Bali yang berjudul Raja Pala mengunakan basa Alus Sor.
Lagu Raja Pala adalah sebuah karya sastra yang dibentuk oleh unsur-unsur pembentuk prosa, yaitu:
      1)            Tema
Tema yang terdapat dalam cerita Raja Pala ini adalah tentang seseorang yang mencari kesenangan dengan cara yang tidak baik atau dengan kata lain bersenang- senang di atas penderitaan orang lain.
      2)            Tokoh atau Penokohan
Ada dua tokoh yang terlibat dalam cerita Raja Pala ini, yaitu tokoh pertama yang bernama I Raja Pala dan tokoh kedua yang bernama Widiadari Ken Sulasih.
      3)            Setting/ Latar
Latar yang diambil dalam cerita ini menggambil lokasi di sebuah yang sangat indah nan asri pada zaman dahulu kala.

Dari semua analisis di atas, dapat di simpulkan bahwa cerita Raja Pala adalah percintaan dan perkawinan eskapis antara manusia dan bidadari. Amanah yang bisa di petik dari cerita atau karya sastra ini adalah janganlah mencari kenikmatan dengan cara akal bulus atau sifat akompli seperti I Raja Pala terhadap bidadari Ken Sulasih. Kenikmatan (kama) yang diperoleh dengan adharma (menipu, memperdaya) akan menjadi bumerang bagi pelakunya. Kenikmatan I Raja Pala beristri bidadari Ken Sulasih harus ditebus dengan seimbang dengan kesedihan yang amat dalam saat ditingal oleh istrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEMBANG PUPUH MACEPAT PSP 2024

  ·          Tembang Wajib Putri (Pupuh Semarandana)   Singgih Ratu Sang Hyang Widhi. Gung Aksama Iwang Tityang. Asung Paduka Manont...