MATERI MENULIS DIALOG
MATERI MENULIS DIALOG
Untuk menulis dialog prolog, buatlah dialog singkat yang berfungsi memperkenalkan detail penting cerita, menciptakan rasa ingin tahu pembaca, dan mempersiapkan mereka untuk cerita berikutnya, sambil tetap menjaga kesesuaian dengan gaya dan tema tulisan Anda.
Aturan dasar penulisannya adalah menggunakan tanda kutip ganda untuk dialog, memulai setiap dialog di paragraf baru, mengawali dialog dengan huruf besar, menempatkan tanda baca (koma, titik, tanya, seru) di dalam tanda kutip, serta menggunakan "dialog tag" (seperti "kata," "ujar") yang diawali huruf kecil setelah tanda kutip jika berupa kata kerja dasar.
Langkah-langkah Menulis Dialog Prolog
- Tentukan Tujuan Prolog: Pastikan dialog prolog Anda singkat dan jelas, memperkenalkan elemen-elemen penting cerita atau menciptakan suasana yang menarik.
- Buat Latar Belakang Adegan: Gunakan dialog untuk memberi gambaran tentang latar belakang adegan yang akan terjadi, membantu pembaca memahami konteks cerita berikutnya.
- Pikat Pembaca: Ciptakan dialog yang mengisyaratkan peristiwa atau konflik yang akan datang, sehingga pembaca tertarik untuk membaca lebih lanjut.
- Sesuaikan dengan Tema: Pastikan bahasa dan gaya dialog prolog cocok dengan keseluruhan cerita Anda.
Panduan Penulisan Dialog
- Penggunaan Tanda Kutip:Seluruh dialog harus diapit tanda kutip ganda (“ ”).
- Paragraf Baru untuk Dialog Baru:Setiap kali ada tokoh yang berbicara, mulailah dialognya di paragraf baru.
- Huruf Kapital:Dialog selalu diawali dengan huruf kapital.
- Tanda Baca dalam Tanda Kutip:Semua tanda baca (titik, koma, tanda tanya, tanda seru) diletakkan di dalam tanda kutip.
- Dialog Tag (Tag Ujaran):
- Setelah Dialog: Jika dialog diikuti oleh narasi atau "dialog tag" (seperti "kata" atau "ujar") dan tag tersebut berupa kata kerja dasar, maka tag diawali dengan huruf kecil. Contoh: "Aku akan pergi," kata dia.
- Sebelum Dialog: Jika narasi mendahului dialog, narasi diawali huruf kapital, dan dialog dimulai dengan tanda petik. Contoh: Dia tersenyum. "Kamu akan datang?".
- Jika Narasi Berupa Frasa: Jika bagian setelah dialog bukan kata kerja (misalnya, frasa tindakan), maka dimulai dengan huruf kapital. Contoh: "Kapan kita mulai?" mengedipkan mata
Contoh Dialog
Berikut dialog singkat bahasa Indonesia tentang teman yang berencana liburan bersama, melibatkan empat tokoh: Rina, Bima, Sinta, dan Dion.
Latar: Kafe saat sore hari.
Tokoh: Rina, Bima, Sinta, dan Dion.
Tokoh: Rina, Bima, Sinta, dan Dion.
Rina: Eh, kalian tahu tidak? Liburan akhir tahun sebentar lagi, lho!
Bima: Wah, iya juga ya! Kira-kira mau ke mana kita liburan kali ini?
Sinta: Aku sih lagi pengen ke pantai. Udah lama nggak main air.
Dion: Pantai bagus juga sih, tapi aku ada ide lain. Bagaimana kalau kita mendaki gunung? Pemandangannya juga tidak kalah indah.
Rina: Mendaki gunung? Hmm, menarik! Tapi apa kita punya persiapan yang cukup?
Bima: Ya, kalau mendaki, kita harus mempersiapkan fisik dan perlengkapan yang memadai.
Sinta: Setuju, Bima. Tapi kalau mau mendaki, aku maunya yang tidak terlalu sulit. Ada rekomendasi?
Dion: Aku ada rekomendasi Gunung Merbabu. Lumayan menantang, tapi pemandangannya luar biasa.
Rina: Wah, keren itu! Bagaimana kalau kita cari informasi lebih lanjut tentang Merbabu dulu? Nanti kita putuskan bersama.
Bima: Ide bagus, Rina! Aku setuju.
Sinta: Oke deh! Kita bisa mencari tahu tentang jalur pendakian, cuaca, dan biaya.
Dion: Siap! Nanti malam kita video call lagi untuk membahasnya lebih detail ya.
Bima: Wah, iya juga ya! Kira-kira mau ke mana kita liburan kali ini?
Sinta: Aku sih lagi pengen ke pantai. Udah lama nggak main air.
Dion: Pantai bagus juga sih, tapi aku ada ide lain. Bagaimana kalau kita mendaki gunung? Pemandangannya juga tidak kalah indah.
Rina: Mendaki gunung? Hmm, menarik! Tapi apa kita punya persiapan yang cukup?
Bima: Ya, kalau mendaki, kita harus mempersiapkan fisik dan perlengkapan yang memadai.
Sinta: Setuju, Bima. Tapi kalau mau mendaki, aku maunya yang tidak terlalu sulit. Ada rekomendasi?
Dion: Aku ada rekomendasi Gunung Merbabu. Lumayan menantang, tapi pemandangannya luar biasa.
Rina: Wah, keren itu! Bagaimana kalau kita cari informasi lebih lanjut tentang Merbabu dulu? Nanti kita putuskan bersama.
Bima: Ide bagus, Rina! Aku setuju.
Sinta: Oke deh! Kita bisa mencari tahu tentang jalur pendakian, cuaca, dan biaya.
Dion: Siap! Nanti malam kita video call lagi untuk membahasnya lebih detail ya.
Penjelasan:
- Tema:Rencana liburan akhir tahun.
- Latar:Tempat percakapan, yaitu kafe.
- Tokoh:Empat orang yang memiliki minat berbeda namun tetap menghargai pendapat satu sama lain.
- Tujuan Dialog:Mencari ide liburan yang disepakati bersama dan membuat rencana tindak lanjut.
Daftar Pustaka: Dari berbagai sumber di Internet

Posting Komentar untuk " MATERI MENULIS DIALOG "